5


SELAMAT DATANG DI BLOGNYA SYAHRIL_MILAN SEMOGA ANDA PUAS KARENA KEPUASAN ANDA ADALAH TUJUAN KAMI DAN JANGAN LUPA UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI DI BLOG INI

Selasa, 29 Juni 2010

Madu Bisa untuk Antibakteri


Madu dikenal sebagai salah satu minuman yang bisa menambah stamina dan membuat tubuh tetap bugar. Tapi madu juga bisa berfungsi sebagai antibakteri.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Texas Health Science Center diketahui bahwa madu kaya akan gula, sehingga bisa membantu menciptakan lingkungan yang membuat bakteri tidak dapat bertahan hidup.

Seperti dikutip dari eHow, Selasa (29/6/2010) madu bekerja melawan bakteri dengan dua cara, tergantung dari jenis madu yang digunakan.

Pada jenis madu yang paling umum digunakan, biasanya lebah menambahkan enzim yang bisa mengeluarkan hydrogen peroksida. Diketahui bahwa bahan aktif ini merupakan senyawa yang bisa membunuh bakteri.

Sedangkan jika menggunakan madu khusus atau dikenal dengan madu Manuka, makanan dari lebah ini adalah nektar dari bunga-bunga semak manuka (Leptospermum scoparium), maka bisa memberikan sifat anti bakteri tambahan.

Kedua jenis madu tersebut bisa efektif digunakan, tapi keberhasilannya sangat bervariasi tergantung dari bagaimana lebah tersebut dikembangbiakkan di kelompok atau batch tertentu. Karenanya tidak semua madu bisa disamaratakan dalam hal kemampuannya sebagai anti bakterial.

Salah satu aplikasi dari madu adalah untuk membantu membunuh bakteri penyebab jerawat dan membersihkan sisa-sisa yang tertinggal. Aplikasi ini biasanya digunakan bersamaan dengan air.

Jennifer Eddy, MD dari University of Wisconsin menuturkan kombinasi antara agen antibakterial dengan hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh bakteri, bisa membantu membersihkan infeksi yang sulit diobati dengan metode lainnya.

Selain itu juga bisa membantu mencegah munculnya jerawat kembali. Madu yang ditambah dengan air juga bisa membantu membersihkan kulit dari sisa-sisa jerawat.

Madu juga mengandung antioksidan yang bisa membuat kulit tampak sehat, terlihat lebih muda serta menjaga kehalusan dan kelembutan kulit.
Antibodi Langka untuk Lawan Flu


Saat ini virus flu hampir kebal terhadap obat-obatan yang sudah ada. Kini peneliti menemukan bahwa tubuh manusia sebenarnya bisa membuat antibodi langka yang efektif untuk melawan semua virus flu.

Peneliti dari University of Wisconsin dan Seattle-based Theraclone Sciences sedang merancang pengobatan flu yang universal dan bisa lebih baik, setelah berhasil melakukan pengujian pada tikus yang menunjukkan protein dalam sistem kekebalan tubuh bisa membantu orang bertahan dari virus flu yang mematikan.

"Kemampuan antibodi ini untuk melindungi tikus dari strain influenza yang mematikan cukup memberikan harapan baru. Antibodi ini dapat sangat berguna selama muncul wabah baru dan juga pada virus influenza yang sangat patogen," ujar Yoshihiro Kawaoka, dari University of Wisconsin-Madison dan University of Tokyo, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (29/6/2010).

Virus flu H1N1 misalnya, sampai saat ini masih tersebar secara global dan telah menyebabkan pandemi pertama di abad 21. Meskipun strain ini relatif ringan, tapi virus ini telah menyebabkan kematian pada anak-anak dan orang dewasa muda. Virus ini juga bisa bermutasi menjadi bentuk yang lebih mematikan lagi.

Antibodi yang ditemukan ini akan menyerang bagian dari virus flu terhadap semua atau sebagian besar dari strain yang ada tanpa memiliki banyak mutasi.

Peneliti mengungkapkan ketika mencit yang terinfeksi virus H1N1 dan H5N1 diberikan dosis antibodi baru ini, maka sekitar 60-80 persen bisa sembuh atau pulih. Sedangkan yang tidak diberi antibiotik hanya menunjukkan kesembuhan sebesar 10 persen saja.

Peneliti mengungkapkan hal ini memungkinkan para ahli untuk merancang antibodi yang lebih baik di laboratorium yang disebut dengan antibodi monoklonal. Nantinya diharapkan bisa menjadi pengobatan alternatif yang lebih baik untuk infeksi flu berbahaya.
Aha! Ada Pil KB untuk Pria

Alat kontrasepsi pria terbatas hanya pada kondom dan vasektomi. Tapi kini peneliti berhasil mengembangkan pil oral yang bisa menonaktifkan sperma yang cukup diminum seperti layaknya perempuan minum pil KB.

Selama ini upaya membuat pil KB bagi laki-laki selalu menemukan kegagalan, tapi peneliti dari Bar-Ilan University akhirnya mampu menciptakan pil oral yang dapat menonaktifkan sperma sebelum mencapai rahim.

Versi yang dikembangkan ini mengharuskan seorang pria untuk mengonsumsinya tiap 3 bulan atau sebulan sekali.

Berbeda dengan kontrasepsi suntik, pil KB untuk laki-laki ini tidak menggunakan kombinasi dari hormon laki-laki etstosteron dan hormon perempuan progesteron untuk menghambat terjadinya kehamilan.

Pil yang telah dikembangkan ini adalah sebuah tablet yang bisa menghilangkan protein vital di dalam sperma yang dibutuhkan bagi perempuan agar bisa hamil. Jadi meskipun sperma bisa menembus rahim, sperma tidak memiliki kemampuan untuk membuahi sel telur.

Dengan menggunakan pendekatan ini, peneliti percaya bahwa pil yang digunakan bisa efektif mencegah kehamilan. Tidak hanya efeknya yang jangka panjang, tapi ada nilai plus lainnya yaitu tidak ada efek samping seperti halnya pil kontrasepsi untuk perempuan.

Sedangkan kontrasepsi suntik untuk laki-laki masih dalam percobaan karena dilaporkan menimbulkan kemurungan, depresi dan kehilangan gairah seksual.

"Laki-laki tidak terlalu baik dalam mengatasi efek samping, sehingga efek samping dari suatu obat akan membuat seseorang tidak ingin mengonsumsinya. Karenanya pil kontrasepsi ini tidak memiliki masalah efek samping tersebut," ujar Profesor Haim Breitbart dari Bar-Ilan University, seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (29/6/2010).

Salah satu ketakutan seseorang dalam upaya mengendalikan kesuburanya adalah lupa meminum pil tersebut. Namun, masalah ini terselesaikan karena hanya perlu mengonsumsinya sebulan sekali atau tiga bulan sekali.

"Pil ini tidak akan mempengaruhi gairah seks laki-laki, tapi berhasil mempengaruhi kemampuan reproduksi sperma. Karena tidak ada efek hormonal yang terjadi, kami percaya hal ini kan cukup mudah untuk mendapatkan persetujuan," ungkap Profesor Breitbat.
PERUBAHAN YANG SERING TERJADI PADA PENIS

Alat kelamin manusia akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Beberapa perubahan tidak bisa dihindari, termasuk pada penis yang merupakan organ paling vital dalam sistem reproduksi pria.

Beberapa perubahan yang terjadi pada penis turut bertanggung jawab terhadap penurunan tersebut. Di antaranya seperti dikutip dari WebMD, Selasa (29/6/2010), adalah sebagai berikut.

Penampilan
Ada 2 perubahan utama yang terjadi pada penis. Yang pertama adalah hilangnya warna keunguan pada kepala penis, sebagai akibat dari berkurangnya aliran darah di bagian tersebut. Yang kedua adalah dimulainya kerontokan rambut kemaluan, karena produksi testosteron berkurang.

Ukuran
Peningkatan berat badan adalah hal yang wajar saat pria beranjak dewasa. Penumpukan lemak di bagian bawah perut tak jarang mengubur sebagian batang penis, sehingga ukurannya tampak lebih pendek.

Selain karena tertimbun lemak, panjang serta diameter penis itu sendiri juga mengecil meski tidak terlalu drastis. Jika pada usia 30-an tahun ereksi bisa mencapai panjang 15 cm, maka pada usia 60-an atau 70-an tahun ukurannya berkurang menjadi sekitar 13 cm.

Penyebabnya antara lain penumpukan lemak pada arteri penis atau artherosclerosis, yang menyebabkan aliran darah berkurang. Penyumbatan juga bisa dipicu oleh jaringan kolagen yang terbentuk pada selubung fibrosa di sekitar
ruang ereksi.

Kelengkungan
Apabila kolagen yang terbentuk akibat perlukaan di penis menumpuk, maka secara umum bentuk penis bisa melengkung. Kondisi yang disebut Peyronie's disease ini dapat menyebabkan rasa sakit saat ereksi dan mempersulit penetrasi. Sering terjadi pada usia paruh baya dan butuh operasi untuk mengatasinya.

Sensitivitas
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa bertambahnya usia mempengaruhi sensivitas penis. Semakin tua usia seseorang, semakin sulit penisnya mengalami ereksi dan orgasme.

Sebuah penelitian di Olmstead County, Minnesotta menunjukkan bahwa kepuasan seksual pada pria lanjut usia hanya sedikit berkurang. Namun fungsi ereksi, ejakulasi dan hasrat seksual menurun drastis.

Sponsors

Login |
Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch