5


SELAMAT DATANG DI BLOGNYA SYAHRIL_MILAN SEMOGA ANDA PUAS KARENA KEPUASAN ANDA ADALAH TUJUAN KAMI DAN JANGAN LUPA UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI DI BLOG INI

Senin, 29 November 2010

Beruntungnya Orang yang Rajin Renang


Berenang bisa jadi merupakan salah satu olahraga yang menyenangkan, sehat dan santai. Orang yang rajin renang juga akan banyak mendapatkan keuntungan. Apa saja?

Dikutip dari Swimming.about.com dan 24hrfitness.co.uk, Senin (29/11/2010) renang memberikan latihan kardiovaskular yang sangat baik, sehingga dapat memperkuat otot jantung dan meningkatkan pengiriman oksigen ke bagian tubuh yang berbeda.

US Water Fitness Association (USWFA) menuturkan berenang bisa memberikan beberapa manfaat fisik, sosial dan mental.

Seseorang yang senang berolahraga renang akan mengalami peningkatan kekuatan dan fleksibilitas, stamina otot dan keseimbangan, fisik dan postur tubuh yang lebih baik, serta bisa berfungsi sebagai obat yang efektif dan cepat dalam hal penyembuhan otot.

Berenang juga dapat mengendalikan berat badan karena merupakan salah satu pembakar kalori yang hebat, dan meringankan pikiran yang stres dan tegang. Sehingga memicu tingkatan energi yang lebih besar. Hal ini akan membuat seseorang berada dalam kondisi sempurna baik secara fisik maupun mental.

Karenanya renang bisa menjadi salah satu pilihan bagi orang yang mengalami obesitas atau menderita gangguan otot di kaki serta masalah punggung bagian bawah. Dan saat seseorang meluncur ke dalam air, akan meningkatkan sirkulasi darah ke otot dan membuat tubuh lebih santai.

Penelitian juga menunjukkan bahwa perempuan hamil pun bisa mendapatkan manfaat dari berenang, yaitu membuat otot-otot perut menjadi lebih kuat (otot yang penting saat mengandung bayi), serta mengurangi ketidaknyamanan selama hamil seperti kekakuan sendi dan tekanan darah tinggi.

Pada perempuan yang baru saja melakukan operasi payudara, melakukan renang bisa menjadi bagian dalam hal proses pemulihan. Hal ini dianggap menjadi sarana yang menguntungkan karena melibatkan semua kelompok otot utama. Meski demikian seseorang tetap harus berkonsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan program latihan ini.

Kamis, 18 November 2010

Manfaat Gelang Power Balance


Power Balance adalah gelang yang indah bagi sebagian orang dan sedang menjadi tren di kalangan anak muda. Tak hanya itu, gelang Power Balance juga memiliki manfaat bagi kesehatan karena memiliki medan magnet yang bisa untuk pengobatan.

Gelang Power Balance memiliki nilai yang tepat untuk psikologi. Medan magnet 20 Hz pada gelang Power Balance dapat meredakan stres juga meningkatkan kinerja atletik tubuh. Jika Anda yakin, gelang ini dapat membantu Anda tetap sehat.

Power Balance dapat meningkatkan kesehatan dan pikiran secara keseluruhan dengan meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan keseimbangan, toleransi stres, mengurangi peradangan, meningkatkan fleksibilitas, meningkatkan energi, mengembalikan keseimbangan, kekuatan dan meningkatkan kualitas tidur.

Gelang ini tersedia dengan berbagai warna, antara lain aqua putih, hijau putih, hitam kuning, merah muda putih, putih putih, transparan putih, transparan merah muda, hitam putih, hitam hitam, putih hitam, kuning hitam, biru putih, merah putih, abu abu dan putih merah muda. Gelang Power Balance orisinil dipasarkan dengan harga Rp 450.000.

Rabu, 10 November 2010

Banyak Bercinta Bikin Pria Panjang Usia


Manfaat hubungan seks bagi pria kembali dibahas dalam sebuah forum ilmiah. Kali ini para ahli sepakat, kehidupan seks yang sehat membuat pria jarang kena penyakit sehingga punya peluang lebih besar untuk memiliki umur panjang.

Manfaat itu dibahas dalam kongres tahunan Italian Society of Sexual Medicine di Modena, Italia. Dalam forum ini terungkap, salah satu penelitian untuk membuktikan hal tersebut pernah dilakukan oleh University of Florence terhadap 4.000 pria.

Salah satu peneliti, Dr Emmanuele Jannini mengatakan peningkatan hormon testosteron pada pria yang terjadi saat berhubungan seks bisa mengatasi depresi dan mengurangi stres. Hal ini secara signifikan dapat mengurangi risiko berbagai gangguan kardiovaskular.

Peningkatan hormon testosteron juga mencegah kemungkinan terkena penyakit diabetes. Menurut Dr Jannini, hormon seks pria yang satu ini juga dalam kadar tinggi dapat membantu membakar kelebihan kadar gula di dalam darah.

Bagi kesehatan tulang, testosteron membuat pria lebih jarang terkena osteoporisis. Jika wanita butuh suplemen steroid anabolik untuk mencegah penyakit tersebut, pria hanya butuh lebih banyak bercinta untuk mendapatkan efek yang sama.

"Testosteron adalah hormon seks paling utama pada pria, yang ternyata bisa juga berfungsi sebagai steroid anabolik pencegah osteoporosis," ungkap Dr Jannini seperti dikutip dari Telegraph, Senin (8/11/2010).

Penelitian ini juga menegaskan keyakinan banyak orang bahwa hubungan seks bisa mengurangi risiko gangguan prostat pada pria. Sayangnya Dr Jannine tidak menjelaskan kondisi sebaliknya, apakah risiko gangguan prostat akan meningkat pada pria yang tidak pernah atau jarang berhubungan seks.
Otak Wanita Tak Bisa Merasakan Sakit Saat Sedang Orgasme


Orgasme pada wanita merupakan proses yang sangat rumit yang berlangsung di otak. Begitu sibuknya otak bekerja, sampai-sampai tidak bisa merasakan sakit selama berada dalam puncak kenikmatan.

Ada banyak keunikan orgasme pada wanita bila dibandingkan pada pria. Pada wanita, orgasme berlangsung sangat intens (mendalam), lebih lama dan bahkan bisa terjadi hingga beberapa kali secara beruntun sehingga disebut multiorgasme.

Untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di saat wanita mengalami orgasme, peneliti dari Rutgers University di New Jersey melakukan pemindaian otak dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Berbagai aktivitas yang terjadi di dalam otak wanita direkam lalu difilmkan.

Terungkap dalam film tersebut, aktivitas otak wanita sangat tinggi selama orgasme berlangsung. Secara bergantian dan kadang-kadang juga bersamaan, tak kurang 30 bagian otak yang berbeda tampak sangat sibuk menghasilkan sensasi kenikmatan.

Bukan saja pada orgasme yang terjadi saat berhubungan seks, aktivitas otak yang serumit itu juga terjadi pada saat melakukan masturbasi. Bahkan pada beberapa wanita yang bisa mencapai orgasme hanya dengan pikiran, aktivitas otak tampak lebih tinggi.

Salah satu peneliti, Prof Barry Komisaruk mengatakan kerja keras otak dalam menghasilkan gelombang kenikmatan itu bukan main kuatnya. Bahkan saking banyaknya sistem saraf yang terlibat, kepekaan terhadap rasa sakit berkurang drastis pada wanita yang sedang orgasme.

"Orgasme adalah sebuah proses unik yang mengambil alih seluruh otak dan bisa dirasakan di seluruh bagian tubuh," ungkap Prof Komisaruk seperti dikutip dari The Sunday Times, Senin (8/11/2010).

Rekaman tersebut juga mengungkap waktu rata-rata yang dibutuhkan para wanita untuk mencapai orgasme. Sebagian besar di antaranya bisa mencapainya hanya dalam waktu 5 menit, namun tak sedikit juga yang membutuhkan waktu hingga 20 menit.
Kenapa Vibrator Banyak Disukai?


Vibrator dikenal sebagai alat bantu seks yang banyak digunakan oleh wanita untuk menambahkan kenikmatan seksual. Tapi tahukah Anda mengapa vibrator banyak disenangi orang khususnya wanita?

Vibrator merupakan perangkat elektronik yang menghasilkan getaran untuk meningkatkan gairah seksual terutama pada wanita. Meski lebih sedikit, pria juga sering menggunakannya bahkan beberapa produk kondom sudah dilengkapi dengan vibrator.

Dengan vibrator saraf-saraf sekitar vagina yang aktif semakin banyak yang membuat perempuan mudah orgasme. Vibrator memberikan sensasi langsung dan kuat terhadap 8.000 ujung saraf di mahkota perempuan. Daerah ini seringkali tidak cukup mendapat perhatian selama melakukan seks.

"Bagi seorang wanita, mengalami orgasme paling mudah bila menggunakan vibrator," tulis Emily Nagoski dalam bukunya The Good in Bed Guide to Female Orgasms, dilansir Foxnews, Selasa (9/11/2010).

Menurut Nagoski, alasan banyak orang menyukai vibrator adalah karena getaran mekanik yang diberikan lebih intens dari apapun, termasuk tangan, lingga (sex toy), lidah atau rangsangan organik lainnya.

"Lebih banyak stimulasi berarti lebih banyak gairah, sehingga orgasme pun lebih mudah dan lebih cepat tercapai," jelas Nagoski.

Bahkan, Kinsey Sexual Health Institute pun merilis hasil penelitian yang menunjukkan manfaat kesehatan yang luar biasa, baik secara fisik dan mental dengan menggunakan vibrator.

"Bahkan wanita tak hanya bisa menggunakan vibrator sendirian, tetapi juga dengan suaminya. Ini bisa menambah keintiman dalan berhubungan seksual," jelas Nagoski lebih lanjut.

Namun, menurut Nagoski, banyak pria yang merasa 'terancam' bila pasangannya lebih suka menggunakan vibrator atau bahkan menjadi pecandu vibrator.

"Dengan vibrator wanita hanya memerlukan beberapa menit untuk orgasme. Jadi sebenarnya ini berita bagus baik bagi wanita maupun pria. Dengan vibrator pria dapat bertahan selama yang dia suka, tapi bukan berarti wanita tak mengalami orgasme," jelas Nagoski.

Nagoski menjelaskan, kebanyakan posisi seks tidak memberikan rangsangan langsung pada klitoris, yang sangat penting untuk orgasme wanita. Padahal orgasme wanita memerlukan rangsangan klitoris yang persisten (terus menerus). Nah, kemampuan inilah yang ditawarkan dari vibrator.

"Ini memberikan keuntungan bagi wanita dan pria. Jika Anda masih gugup mencoba vibrator, berbicaralah dengan pasangan tentang hal ini," saran Nagoski.

Dapatkah vibrator bikin kecanduan?

Pakar seks dan penulis buku seks Dr Yvonne K. Fulbright mengatakan tidak ada yang salah dalam menggunakan vibrator dalam melakukan hubungan seks.

Wanita yang menggunakan vibrator umumnya mengaku waktunya lebih efisien dan bisa mencapai kenikmatan seperti orgasme serta tidak membuatnya patah semangat karena sulit mencapai orgasme saat berhubungan intim.

Untuk menghindari kecanduan vibrator, Dr Yvonne menyarankan perempuan jangan menjadikan ini sebagai kegiatan rutin. Ubahlah cara penggunaanya misalnya dengan menggunakannya di tangan yang bisa membantu mengistirahatkan tangan dan hindari berfantasi yang berlebihan.

Dr Yvonne mengatakan jangan sampai alat bantu seks membuat wanita cenderung memilih masturbasi daripada bersama pasangannya karena itu tidak sehat untuk hubungan mereka nantinya. Menikah lebih sehat daripada melakukan seks sendirian.
Rahasia Jari Telunjuk dan Jari Manis Terhadap Kepribadian


Panjang jari setiap orang tidak selalu sama. Yang paling menonjol adalah, ada orang yang jari manisnya lebih panjang dari jari telunjuk atau sebaliknya. Ternyata rahasia dua jari ini berkaitan dengan kepribadian seseorang.

Perbandingan panjang dua jari tersebut berhubungan dengan kondisi hormonal saat berada dalam kandungan dan mempengaruhi kepribadian seseorang saat tumbuh dewasa.

Jari telunjuk yang lebih pendek dari jari manis disebut 'rasio rendah', sebaliknya jari telunjuk yang lebih panjang dari jari manis disebut 'rasio tinggi'.

Dikutip dari Sciencedaily, Rabu (10/11/2010), perbedaan panjang kedua jari ini dipicu oleh paparan hormon testosteron selama berada dalam kandungan yang berbeda-beda pada setiap orang. Selain mempengaruhi perkembangan kepribadian, hormon ini juga sering dikaitkan dengan tingkat kecerdasan.

Berbagai penelitian telah membuktikan hubungan tersebut. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pria yang memiliki panjang jari dengan rasio rendah (telunjuk lebih pendek dari jari manis) cenderung lebih berani ambil risiko dalam membuat keputusan.

Keberanian itu terutama muncul dalam 3 hal yakni rekreasional, sosial dan finansial. Keberanian rekreasional antara lain ditunjukkan dengan memilih jenis olahraga yang menantang, keberanian sosial dengan pergaulan yang luas sedangkan keberanian finansial paling tampak ketika bermain saham.

"Pada umumnya wanita lebih tertarik pada pria yang bugar secara fisik, tegas dalam bergaul dan tentu saja kaya. Pria dengan rasio rendah lebih diuntungkan dalam hal ini," ungkap Gad Saad, peneliti dari Concordia University.

Menariknya, hubungan antara rasio panjang jari tangan dengan kepribadian hanya ditemukan pada pria. Padahal penelitian yang dilakukan Saad dan rekan-rekannya juga melibatkan sejumlah partisipan wanita, namun pada kelompok ini rasio panjang jari tidak terlalu berpengaruh.

2. Pria yang memiliki panjang jari dengan rasio tinggi (telunjuk lebih panjang dari jari manis) lebih setia pada pasangannya.

Fakta ini terungkap dalam penelitian para ahli purbakala di Liverpool University terhadap sejumlah fosil manusia purba. Spesies manusia yang diteliti adalah Homo naenderthalensis, Ardipithecus ramidus, Australopithecus afarensis dan Homo sapiens.

Dari keempat spesies yang diteliti, Homo naenderthalensis dan Ardipithecus ramidus cenderung memiliki rasio rendah pada panjang jari tangannya. Ternyata, panjang jari dengan rasio rendah tersebut mempengaruhi kecenderungan poligami atau berganti-ganti pasangan pada kedua spesies tersebut.

Rabu, 03 November 2010

Duh, Bocah 10 Tahun Ini Melahirkan


Seorang bocah perempuan berusia 10 tahun membuat pemerintah Spanyol bingung. Bocah ingusan itu melahirkan seorang bayi dengan bobot 2,9 kg pada 26 Oktober lalu di sebuah rumah sakit di kota Jerez de la Frontera, Spanyol Selatan.

Pemerintahan wilayah Andalusia melalui pejabat Kementerian Sosial Micaela Navarro menyatakan, pihaknya belum pernah mengatasi kasus seperti ini sebelumnya. Pihaknya juga belum memutuskan apakah bayi tersebut diizinkan untuk dipelihara oleh sang ibu atau keluarganya.

Bocah perempuan dan bayi tersebut saat ini dalam keadaan sehat. Identitas mereka masih dirahasiakan. Demikian pula dengan identitas ayah si bayi juga dikabarkan masih bocah ingusan, kendati tidak disebutkan usianya.

Pemerintah, kata Navarro, tidak mempertimbangkan kasus ini sebagai tindak kriminal atau pemerkosaan sehingga tidak diperlukan proses penyelidikan. Dalam hukum Spanyol, melakukan hubungan seks dengan seseorang berusia di bawah 13 tahun dikategorikan sebagai tindak kekerasan terhadap anak-anak.

Namun Kementerian Kehakiman Spanyol mengatakan kasus ini sangat spesifik dan rumit karena faktanya ayah si bayi juga masih dikategorikan sebagai anak-anak sehingga belum jelas apakah dia dapat dikenai tuntutan. Hukum Spanyol mengizikan pernikahan usia dini dengan pengecualian sangat khusus dari hakim yakni di usia 14 tahun.

Surat kabar Diario de Jerez melaporkan bocah perempuan yang merupakan keturunan Romania ini sudah hamil saat ia tiba di Spanyol. Namun tidak disebutkan kapan bocah perempuan ini pindah ke Spanyol dan belum jelas apakah ayah dari bocah ini ada di Spanyol.

Para ahli medis memperingatkan bahwa kehamilan di usia yang sangat dini sangat berisiko. Hal disebabkan mereka masih dalam masa pertumbuhan dan akan membawa risiko kehamilan yang berbahaya. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa gadis remaja cenderung akan melahirkan bayinya secara prematur dan bayi mereka bersiko tinggi mengalami kematian di usia setahun.

Awal tahun ini, seorang anak sekolah berusia 9 tahun di Timur Laut China juga melahirkan bayi laki-laki. Pada 2008, perempuan umur 10 tahun di Idaho, yang hamil pada usia 9 tahun, juga melahirkan bayi dengan selamat.

Sedangkan pada 1939, seperti dilaporkan majalah Time, Lina Medina asal Peru memegang rekor dunia setelah mengalami kahamilan pada usia 5 tahun , 8 bulan dan menjadi seorang ibu pada usia 6 tahun, 5 bulan.
Pneumonia dan Merapi


Tahun 2010 ini ditetapkan sebagai Tahun Paru (Year of the Lung) oleh The Forum of International Respiratory Societies yang disepakati oleh American Thoracic Society, European Respiratory Society, American College of Chest Physicians, Asian Pacific Society of Respirology, Asociación Latinoamericana del Tórax, Pan-African Thoracic Society, dan International Union Against Tuberculosis and Lung Diseases pada Konferensi Kesehatan Paru Dunia Ke-40 di Cancún, Meksiko, pada 6 Desember 2009.

Seperti telah diketahui, penyakit paru kronis telah menyebabkan sekitar 7 persen dari semua kematian di seluruh dunia dan merupakan 4 persen dari beban penyakit secara global. Selain itu, penyakit paru mengenai banyak orang di setiap negara dan pada setiap kelompok sosial ekonomi, tetapi orang dalam kelompok miskin, tua, dan lemah menjadi korban terberat. Beban biaya penyakit paru telah mencapai miliaran dollar setiap tahun dan menimbulkan kehilangan produktivitas, dan pada anak telah menghilangkan banyak kesempatan bermain dan bersekolah.

Penggunaan tembakau tetap berjalan, meskipun terbukti telah membunuh lebih dari 5 juta orang setiap tahun, termasuk 1,3 juta yang meninggal karena kanker paru-paru, dan itu memengaruhi kesehatan ratusan ribu lainnya yang terkena dampaknya sebagai perokok pasif. Tidak ada obat baru yang ditemukan dan dikembangkan untuk TBC di lebih dari lima dekade terakhir; dan meskipun vaksin BCG telah berumur hampir satu abad, namun ada lebih dari sembilan juta kasus baru TBC di tahun 2007, yang tidak dapat dicegah dengan vaksin tersebut. Di samping itu, meskipun penyakit TBC ini dapat disembuhkan, tetap saja merupakan penyebab mortalitas dan membunuh 1,7 juta orang setiap tahun.

Pneumonia atau infeksi paru telah membunuh lebih dari dua juta anak balita setiap tahun, yang berarti 1 anak setiap 15 detik, meskipun sebenar- nya penyakit ini dapat diobati secara efektif dan relatif murah. Data lain menunjukkan, seba- gian besar dari 250.000 kasus kematian akibat serangan asma berat setiap tahun, sangat mungkin disebabkan karena kurangnya penatalaksanaan yang tepat.

Demikian juga, meskipun diramalkan akan menjadi penyebab utama kematian ke-3 di seluruh dunia pada tahun 2020, COPD (penyakit paru kronis lainnya) justru sering tidak terdiagnosis dengan benar. Yang terakhir, hampir setengah dari penduduk dunia hidup di atau dekat daerah dengan kualitas udara yang buruk, termasuk para pengungsi letusan Gunung Merapi yang telah mengeluarkan abu vulkanik.

Informasi lebih lanjut tentang ”2010 Year of the Lung” dapat mengakses www.2010yearofthelung.org. Kegiatan advokasi dalam tahun 2010 ini meliputi ”World TB Day” pada 24 Maret, ”World Asthma Day” pada 4 Mei, ”World No Tobacco Day” pada 31 Mei, ”Immunization Awareness Month” sepanjang Agustus, ”Child Health Day” pada 4 Oktober, ”World Spirometry Day” pada 14 Oktober, ”World Pneumonia Day” pada 12 November, dan yang terakhir ”World COPD Day” pada 17 November 2010.

Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi akut jaringan paru-paru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan pneumonia sebagai masalah kesehatan masyarakat hanya berdasarkan penemuan klinis, tidak perlu berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang medis yang canggih, meskipun merupakan penyakit yang menjadi masalah di berbagai negara, termasuk Indonesia. Insidensi di negara berkembang 10-20 kasus per 100 anak per tahun dan dilaporkan dapat menyebabkan kematian pada lima juta anak balita per tahun di negara berkembang. Bakteri, virus, dan jamur dapat menjadi penyebab pneumonia, dan bakteri tersering adalah Streptococcus pneumoniae yang menyerang semua kelompok umur, sedangkan virus RSV (Respiratory Syncytial Virus) merupakan penyebab tersering pada anak di bawah tiga tahun. Faktor risiko terjadinya pneumonia pada anak meliputi cacat bawaan, gangguan kekebalan, polusi, termasuk debu vulkanik Gunung Merapi, tersedak atau aspirasi, gizi buruk, bayi kecil (BBLR), tidak mendapat ASI, imunisasi tidak lengkap, dan tinggal di rumah atau barak pengungsian yang terlalu padat.

Gejala klinis pneumonia meliputi batuk, dari kering menjadi berdahak, sesak napas, demam, sulit menyusu atau makan, tampak lemah dan merupakan serangan pertama (untuk membedakan dengan asma yang cenderung terjadi berulang). Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang dikeluarkan WHO menyebutkan diagnosis pneumonia cukup dengan ”tanya, lihat dan dengar” sehingga tidak sulit dilakukan oleh petugas kesehatan di pelosok dan barak pengungsian, bahkan oleh orangtua anak. Tanyakan adanya batuk dan atau sukar bernapas. Lihat/dengar: hitung napas 1 menit, adakah tarikan dinding dada, dan dengar suara stridor saat anak tenang (tidak menangis atau memberontak)

Pemeriksaan penunjang medik tidak dianjurkan WHO untuk dikerjakan pada semua kasus yang diduga pneumonia. Dalam hal ini dapat dilakukan foto rontgen dada, meskipun tidak disarankan secara rutin sebab pemeriksaan ini hanya bermanfaat pada kasus pneumonia rawat inap, tidak yakin pneumonia, komplikasi pneumonia, dan gejala yang menetap atau memburuk, serta tidak dapat memastikan penyebabnya. Pemeriksaan laboratorium untuk mencari peningkatan jumlah sel darah putih (leukosit) dan hitung jenisnya untuk semua kasus, juga pemeriksaan biakan dan pewarnaan gram dahak atau sputum untuk pneumonia berat pada anak yang lebih besar dan dicurigai penyebabnya bakteri. Perihal penyebab virus hanya dilakukan pemeriksaan antigen saja, tanpa biakan. Pemeriksaan mikroskopis cairan rongga paru (pleura) hanya dilakukan apabila terjadi efusi pleura, juga untuk menentukan terapi antibiotika. Pemeriksaan tuberkulin (PPD atau uji Mantoux) dapat dipertimbangkan untuk anak dengan riwayat kontak dengan penderita TBC dewasa.

Tata laksana

Sebagian besar pasien anak dengan pneumonia dapat ditempuh pengobatan rawat jalan dan untuk sementara tetap tinggal di rumah atau barak pengungsian. Meskipun demikian, mungkin ada beberapa kasus yang memerlukan rawat inap di puskesmas rawat inap terdekat atau bahkan harus dirujuk ke RS.

Apabila memungkinkan, kadar oksigen dalam darah (saturasi) pasien diperiksa, dan apabila < 92 persen pada saat bernapas dengan udara kamar, harus diberikan terapi oksigen. Infus, obat turun demam antipiretik dan nebuliser dengan beta 2 agonis dan atau NaCl dapat diberikan. Fisioterapi dada tidak dianjurkan karena tidak bermanfaat. Pemberian makanan per oral sebaiknya ditunda pada saat terjadi gawat pernapasan dan dialihkan menggunakan sonde lambung (NGT). Pengobatan utama untuk pneumonia adalah pemberian antibiotika.

Dengan menggunakan kriteria sederhana di atas, kita semua diharapkan mampu mengenali pneumonia. Penatalaksanaan pneunomia secara tepat, terutama pada anak-anak yang terkena dampak abu vulkanik Gunung Merapi, akan dapat menurunkan mortalitas, sebagai bagian dari langkah besar menuju kesehatan paru dunia.

Senin, 01 November 2010

Bahaya Alkohol Kalahkan Kokain dan Heroin


Sebuah penelitian menyebutkan, alkohol tenyata menimbulkan dampak yang lebih buruk dibandingkan dengan dua jenis zat berbahaya lainnya, seperti heroin dan kokain.

Seperti yang dipublikasikan dalam jurnal the Lancet, pakar obat-obatan di Inggris yang tergabung dalam Independent Scientific Committee on Drugs (ISCD) memperkenalkan suatu metode baru dalam mengukur dampak buruk obat-obatan terlarang, baik terhadap individu maupun masyarakat.

Dalam laporan penelitiannya, Profesor David Nutt dari Imperial College London menganalisa bahwa alkohol layak disebut sebagai zat paling merusak di dunia setelah memperhitungkan dampaknya tarhadap individu dan sosial. Setelah alkohol, zat lainnya yang paling merusak adalah heroin dan kokain. Adapun ekstasi menempati peringkat kedelapan.

Profesor Nutt menulis laporan studi itu bersama pakar lain, seperti Dr Leslie King, penasihat European Monitoring Centre for Drugs and Drug Addiction (EMCDDA), dan Dr Lawrence Phillips dari London School of Economics and Political Science.

Dalam metode baru itu, Profesor Nutt menggunakan metode yang disebut multicriteria decision analysis (MCDA). Dalam metode itu dibuat sembilan kriteria dampak buruk bagi individu, serta tujuh kategori efek buruk untuk masyarakat.

Kategori dampak buruk bagi individu misalnya kematian, buruknya kualitas kesehatan, gangguan fungsi mental, rusaknya persahabatan, dan cedera. Adapun kategori dampak buruk bagi sosial seperti kejahatan, kerusaka lingkungan, konflik keluarga, dan penurunan dalam keterlibatan komunitas.

Heroin, kokain, dan crystal meth tercatat sebagai zat yang paling membahayakan bagi individu, sedangkan alkohol, heroin, dan kokain adalah zat yang paling merugikan bagi sosial.

Namun, setelah diperhitungkan dampaknya bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan, alkohol tercatat tiga kali lebih membahayakan ketimbang kokain ataupun tembakau.

Badan Kesehatan Dunia, WHO, memperkirakan bahwa risiko yang berkaitan dengan penggunaan alkohol menyebabkan 2,5 juta kematian setiap tahunnya akibat penyakit jantung liver, kecelakaan lalu lintas, bunuh diri, dan kanker. Angka ini menyumbang 3,8 persen total kematian dan menempati peringkat tiga pemicu risiko kematian prematur dan kecacatan di dunia.
Mengapa Imunisasi Harus Diulang?


Kendati di usia bayi imunisasinya sudah lengkap, bukan berarti di usia ini si kecil sudah aman dari ancaman penyakit. Itulah mengapa ada imunisasi yang harus diulang, disamping imunisasi lanjutan.

Imunisasi akan memberikan antibodi bagi anak. Setelah diimunisasi, antibodi anak akan naik. Tapi suatu saat, antibodi itu akan turun lagi. Nah, pada saat antibodi turun atau hampir habis, harus diberikan imunisasi lagi agar antibodi yang turun itu bisa kembali baik. Itulah mengapa, imunisasi ulangan sangat penting.

Kalau tidak, "Antibodi dalam tubuh akan habis atau berkurang, sehingga kemungkinan anak terserang penyakit akan lebih besar," terang Prof. Dr. Sri Rezeki H. Hadinegoro, Sp.AK.

Sesuai jadwal

Memang, tutur Sri, imunisasi hanya bersifat pre exposure atau pencegahan primer. "Sebelum anak berkenalan dengan kuman, jauh-jauh hari sudah kita siapkan pencegahannya." Apalagi jika anak sudah mulai bersosialisasi; mulai masuk play group , bermain, bertemu dengan banyak orang, dan sebagainya. Nah, kita, kan, enggak tahu kesehatan orang-orang yang bertemu dengan anak kita. Tahu-tahu saja anak terkena dipteri, polio, TBC, dan sebagainya. Bahkan, anak yang "dikurung" pun terkadang masih bisa kena juga. Itulah mengapa, imunisasi menjadi penting.

Lebih jauh dijelaskan oleh Sri, tubuh memiliki ambang pencegahan terhadap serangan penyakit. Ambang pencegahan bisa dilihat atau diukur lewat pemeriksaan darah. Misalnya, DPT, diukur berapa kadar Dipteri, Pertusis, dan Tetanusnya. Nah, seorang anak bisa tak terkena ketiga penyakit ini jika antibodinya lebih dari ambang pencegahan.

Ambang pencegahan inilah yang harus dikejar lewat pemberian imunisasi. Tentu saja pemberian imunisasi sebaiknya dilakukan sesuai jadwal. Biasanya dokter yang akan memberikan jadwal tersebut.

"Jadwal itu bukan asal ditentukan, lo, tapi memang dilihat dari perjalanan penyakit." Jadi, kalau pemberiannya terlambat, hasilnya pun tak akan maksimal sehingga anak tetap berisiko kena penyakit. Namun begitu, bukan berarti imunisasi lantas tak perlu diberikan karena sudah kadung terlambat. "Bagaimanapun telatnya, anak tetap harus diberikan imunisasi," tegas Sri, "dengan harapan belum kebablasan," lanjutnya.

Kendati hasilnya tak maksimal, paling tidak, dengan imunisasi ulangan tersebut, antibodinya tak terlalu rendah. Jadi, Bu-Pak, segera bawa si kecil ke dokter bila imunisasinya terlambat. Dokter pun akan membuatkan jadwal ulang agar bisa secepatnya menyelesaikan jadwal imunisasi tersebut, dengan persetujuan orang tua. Tapi harus ditaati, jangan sudah diberi jadwal tapi masih juga bandel terlambat.

Imunisasi yang harus diulang

Sebagaimana diketahui, ada 5 imunisasi dasar yang diberikan saat anak berusia 0-1 tahun, yaitu Hepatitis B, BCG, DPT, Polio, dan Campak. Selain itu, ada satu lagi vaksin yang sifatnya hanya dianjurkan -karena biayanya agak mahal- diberikan di usia 0-1 tahun, yaitu HiB (Haemofillus Influenza tipe B) . "HiB merupakan suatu kuman yang bisa menyebabkan radang selaput otak atau meningitis dan pneumonia. Ini paling berbahaya.

Menurut penelitian, penyakit ini juga menyebabkan kematian terbanyak pada anak-anak. Karena itulah dibuat vaksinnya, meski masih agak mahal," terang Sri Rezeki . Nah, dari kelima vaksin dasar yang merupakan program pemerintah ini, ada 3 vaksin yang harus diulang di usia batita, yaitu DPT, polio, dan campak. Sedangkan vaksin BCG dan Hepatitis B cukup diberikan hanya sekali di usia bayi.

"Vaksin BCG tak perlu diulang karena antibodi yang diperoleh tinggi terus, tak pernah turun seumur hidup. Demikian pula vaksin Hepatitis B, bisa bertahan lama," jelas Sri. Khusus Hepatitis B, lanjut Sri, yang penting sebetulnya mencegah penularan dari ibu ke anak. "Usia produktif wanita untuk memiliki anak biasanya, kan, berkisar pada usia 20 sampai 35 tahun. Nah, usia produktif inilah yang harus dilindungi, yaitu dengan pemberian vaksin Hepatitis B.

Meskipun cuma diberikan satu kali ketika si anak perempuan berusia bayi, namun sudah cukup untuk melindunginya sampai di usia produktif nanti." Sementara vaksin yang diulang, yaitu DPT, dilakukan setahun setelah DPT 3 karena setelah setahun, antibodinya akan turun. "Jadi, harus digenjot lagi agar antibodinya bisa baik kembali." DPT memang sangat crusial karena antibodi yang dihasilkan tak bertahan lama.

Demikian pula halnya dengan Polio, juga diulang setelah Polio 3 karena antibodinya akan turun setelah setahun. Sedangkan campak diulang pada saat anak berusia 15-24 bulan. Pengulangan dilakukan lewat imunisasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) , karena selain untuk mencegah campak (Measles) , juga mencegah gondongan (Mumps) dan Rubella yang juga merupakan sejenis campak.

Pengulangan ini sangat penting agar ibu hamil terhindar dari serangan Rubella. Pasalnya, serangan Rubella selagi hamil menyebabkan anak yang dilahirkan bisa menjadi cacat. Misalnya, tubuhnya kecil, menderita kelainan jantung, buta, atau cacat sejak lahir.

Nah, inilah yang harus kita cegah. Bukan berarti vaksin Rubella hanya penting bagi anak perempuan saja, lo. "Anak lelaki juga penting karena dia akan menjadi calon bapak. Bisa saja, kan, si calon bapak ini menjadi carrier atau pembawa penyakit. Nah, dia tentu akan menularkan kepada anaknya," terang Sri.

Jadi, tandasnya, kalau mau membasmi penyakit, ya, harus pada semua anak, bukan cuma anak perempuan. Sementara gondongan, virusnya bisa masuk ke alat-alat reproduksi, baik testis maupun ovum anak. "Bila anak sampai mengalami infeksi akibat virus gondongan, ia bisa mandul kelak," tutur Sri.

Sponsors

Login |
Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch