5


SELAMAT DATANG DI BLOGNYA SYAHRIL_MILAN SEMOGA ANDA PUAS KARENA KEPUASAN ANDA ADALAH TUJUAN KAMI DAN JANGAN LUPA UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI DI BLOG INI

Kamis, 13 Januari 2011

Efek Samping Minum Teh Pekat


Minum teh sudah menjadi bagian dari ritual pagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain teh manis hangat, teh pahit juga banyak disukai untuk menemani menu sarapan.
Bagi sebagian orang, minum teh tak afdal jika warnanya tidak pekat. Bila dilakukan terlalu sering, kebiasaan ini ternyata bisa membuat urusan ke belakang terganggu.
"Teh yang terlalu pekat dan juga pahit, seperti diketahui, bisa mengatasi diare. Karena itu, jika dikonsumsi terlalu sering tentu bisa menyebabkan konstipasi atau sembelit," kata Rina Poerwadi, ahli kuliner sehat dalam acara bincang-bincang "Manfaat Teh untuk Kesehatan" yang diadakan Teh Botol Sosro dan Kidzania.
Karena itu, Rina menyarankan agar penyeduhan teh sebaiknya tidak lebih dari tiga menit. "Diseduh selama tiga menit sudah cukup untuk merilis polifenol yang ada dalam teh. Kalau diseduh terlalu lama, ibaratnya 'nyawanya' sudah tidak ada lagi," paparnya.
Polifenol merupakan antioksidan dalam teh. Senyawa antioksidan ini mampu menyingkirkan radikal bebas yang menjadi penyebab utama penuaan dan penyakit pada manusia. Selain pada teh, polifenol juga bisa ditemukan pada minyak zaitun, anggur merah, dan teh hijau. Polifenol hanya bisa bertahan tiga jam.
Power Balance: Kami Tidak Menipu



Menanggapi ramainya pemberitaan media seputar tidak adanya bukti ilmiah produk Power Balance, produsen gelang karet berhologram tersebut membantah bahwa pihaknya telah menipu konsumen.
"Berita yang banyak beredar di media tidak benar. Kami tidak pernah melakukan penipuan. Namun, saat ini kami memang tidak bisa membuktikan pengaruh gelang ini secara ilmiah kepada konsumen," kata Matteo Marchesi dari Power Balance South East Asia kepada media di Jakarta, Rabu (12/1/2010).
Dalam tanggapan Power Balance pusat yang dibacakannya disebutkan, klaim produknya memang tidak sesuai dengan standar komite perdagangan Australia. Karena itu, Power Balance tidak lagi diperbolehkan menggunakan klaim tersebut dalam pemasaran produknya.
Gelang karet tersebut sebelumnya banyak dipakai atlet serta diklaim bisa meningkatkan koordinasi, kekuatan, kelenturan, dan daya tahan tubuh.
Marchesi menambahkan, pihaknya saat ini sedang melakukan studi awal untuk menyajikan bukti ilmiah mengenai kemampuan gelang ini dalam meningkatkan performa.
"Kami terus berkomitmen untuk menjaga kepercayaan ribuan atlet dan konsumen di seluruh dunia yang masih setia dengan produk kami," paparnya.

Sponsors

Login |
Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch